Sukses Startup 2018: Perusahaan Kecil Berdampak Besar
Tahun 2018 disaksikan sebagai era revolusi bagi perusahaan startup di seluruh dunia. Dengan kemajuan teknologi dan aksesibilitas yang semakin luas, banyak wirausahawan muda telah berani mengambil risiko dan mewujudkan ide-ide kreatif mereka. Tidak hanya perusahaan raksasa yang mendominasi panggung bisnis, tetapi juga perusahaan kecil dengan konsep unik dan inovatif yang berhasil mencuri perhatian.
Empat perusahaan startup Indonesia berhasil menyandang status unicorn atau memiliki valuasi di atas USD 1 miliar. Keempatnya yakni Go-Jek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak. Kondisi ini membuat empat bos start-up Indonesia tersebut untuk pertama kali masuk dalam daftar 150 orang terkaya Indonesia versi Globe Asia, yakni Ferry Unardi (Traveloka), William Tanuwijaya (Tokopedia), Achmad Zaky (Bukalapak), dan Nadiem Makarim (Go-Jek).
Pria berusia 30 tahun ini merupakan bos Traveloka, platform biro perjalanan wisata. Dengan menduduki posisi ke 146 orang terkaya di Indonesia, dirinya memiliki kekayaan USD 145 juta atau sekitar Rp 2 triliun. Ferry mendirikan traveloka bersama kedua rekannya pada 2012 lalu.
Layanan penjualan tiket online itu, menjadi startup Indonesia ketiga yang bergelar unicorn. Setidaknya butuh waktu 5 tahun untuk Traveloka menyemat status unicorn, pasca berhasil menggaet investasi senilai USD 500 juta dari perusahaan perjalanan online terkemuka dunia Expedia Inc, East Ventures, Hillhouse Capital Group, JD.com, dan Sequoia Capital pada Juli 2017 lalu. Ferry menilai investasi yang dipimpin oleh Expedia itu akan memperdalam kemitraan yang telah terjalin selama ini dalam penyediaan kamar hotel.
Pada tahun 2018, Traveloka juga menunjukkan ambisi dan kecerdasannya dalam melakukan akuisisi strategis. Salah satu akuisisi paling mencolok adalah ketika mereka mengakuisisi Pegipegi, sebuah perusahaan pemesanan hotel dan tiket kereta api terkemuka di Indonesia. Langkah ini membantu Traveloka untuk semakin mengokohkan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam industri perjalanan online di Indonesia
Perusahaan kedua ada pendiri Tokopedia. William yang kini berusia 36 tahun, berhasil membawa kesuksesan platform Tokopedia yang dibangunnya di tahun 2009.
Dengan memiliki kekayaan USD 130 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun, membuat dirinya menduduki posisi 148 orang terkaya di Indonesia. Tokopedia merupakan startup kedua asal Indonesia yang menjadi unicorn.
Layanan online marketplace tersebut, bahkan sempat mendapatkan suntikan dana segar dari konsorsium yang dipimpin Alibaba sebesar USD 1,1 miliar pada Agustus 2017. Suntikan dana dari perusahaan raksasa milik China tersebut, membuat Wiliam menjadi selebritas di industri digital Indonesia. Tokopedia pun menyemat gelar unicorn selepas 6 tahun berdiri. Tokopedia memiliki visi untuk memberdayakan jutaan pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia telah membantu mendorong pertumbuhan perusahaan secara pesat.
Yang ketiga ada pendiri Bukalapak. Pria berusia 31 tahun ini menyimpan pundi-pundi kekayaan USD105 juta atau sekitar Rp1,5 triliun. Hal ini membuat bos Bukalapak itu menduduki peringkat 149 sebagai orang terkaya di Indonesia. Bukalapak dibangun Zaky pada tahun 2010, dengan menyasar pemberdayaan pada Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Perusahaan layanan online marketplace ini menjadi startup Indonesia keempat yang menyandang status unicorn. Melihat perjalanannya, Bukalapak membutuhkan waktu 7 tahun sejak didirikan hingga menjadi perusahaan dengan valuasi diatas USD 1 miliar.
Yang keempat ada pendiri Gojek. Nadiem merupakan orang dibalik kesuksesan platform penyedia layanan transportasi online, Go-Jek. Dirinya tercatat memiliki kekayaan senilai USD 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun di usianya ke-33 tahun. Tentunya membuat dia berada di dalam posisi ke 150 orang terkaya di Indonesia.
Ketika Gojek didirikan pada tahun 2010 oleh Nadiem Makarim, misi dan visinya adalah untuk menyediakan solusi transportasi yang inovatif dan berkelanjutan untuk masyarakat Indonesia. Pendiri perusahaan ini memiliki tekad kuat untuk mengatasi masalah transportasi yang rumit di kota-kota besar, serta memberdayakan mitra pengemudi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Keberhasilan perusahaan-perusahaan ini didukung oleh sejumlah faktor, termasuk kesuksesan sebagai startup, pendanaan dan investasi, ekspansi regional, inovasi produk dan layanan, serta pengelolaan keuangan yang cermat. Kekayaan yang luar biasa ini menandai prestasi yang mengesankan bagi semua pengusaha diatas dan merupakan hasil dari kerja keras dan tekad dalam mencapai tujuan perusahaan.